DAIHATSU MAGAZINE TERIOS ADVENTURE 2015
Menyingkap Tujuh Surga Tersembunyi Bersama Terios 7 Wonders
![]() |
Tak salah jika dikatakan bahwa Nusantara ini adalah Zamrud Khatulistiwa
yang memiliki berbagai tempat elok dan indah. Bagaikan hamparan
permadani surgawi yang setiap detilnya menyajikan keindahan luar biasa.
Daihatsu Terios bersama para blogger penjelajah dan beruntung, menjadi
para penyingkap beberapa tempat indah bak surga itu.
![]() |
Daihatsu Terios (Dok. Daihatsu) |
Ada banyak kisah dalam rentang perjalanan panjang ini. Rangkaian cerita
yang lebih panjang dan jauh dari km yang ditempuh menembus ruang dan
waktu. Singkapan-singkapan itu seakan menuntun kita untuk lebih
mensyukuri anugrah Nusantara yang diberikan kepada kita.
1. Temaram Senja di Sawarna
Perjalanan menuju surga pertama telah dimulai, sebuah desa dengan jarak
hanya 185 km dari Jakarta menjadi tujuan pertama. Sawarna, demikian desa
ini disebut. Konon ada desa terpencil di Banten ini menyimpan pesona
alam yang indah. Sawarna termasuk dalam kecamatan Bayah, Lebak Banten.
Jalan meliuk-liuk, menggoyang peserta Terios 7 Wonder : Hiden Paradise,
pikiran melayang-layang membayangkan Senja temaram di Sawarna. Sudah
terngian-ngiang suara ombak membentur bebatuan karang, ditimpah suara
merdu yang berasal dari arah kabin. Sebuah Monitor double DIN
siap memberi kenyaman kru di dalamnya. CD, MP3 hingga USB bisa dimainkan
dengan apik di kokpit. Dengan suara dari perangkat itu, membuat
perjalanan Cikidang–Pelabuhan Ratu– Bayah terasa seperti alunan angin
senja.
Tak terasa Desa Wisata Sarwana sudah di depan mata. Sawarna bukanlah
desa biasa. Inilah desa menerapkan nilai-nilai yang ramah lingkungan
(Environmental Village). Dengan keramahannya Sawarna siap menyambut para
para tamunya. Baru tahun 2000-an konsep desa wisata yang ramah
lingkungan dikenalkan. Sebetulnya itulah etika dari sebuah wisata,
menikmati keindahan alam tanpa harus merusaknya.
![]() |
Trek Sawarna (Daihatsu.co.id) |
Setelah diayun-ayun oleh Daihatsu Terios sepanjang perjalanan menuju
Sawarna, pengunjung akan disambut sebuah jembatan gantung sepanjang 50
meter. Jembatan itu siap mengayun ayun pelancong. Sebuah sensasi
tersendiri.
Setelah melewati jembatan goyang itu, pelancong bisa menginap guest
house dari warga setempat yang bisa disewakan oleh pengunjung. Tarifnya
pun bervariasi mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu/malam.
tergantung dari kondisi rumahnya.
Setelah melepaskan keletihan selama perjalanan, kini saatnya menjelajahi
Sawarna. Ada 2 spot pantai yang pantas disambangi, Pantai Ciatir dan
Pantai Tanjung Layar. Pantai Ciatir memiliki ombak yang memadai untuk
surfing bagi wisata, terutama turis asing. Sementara Pantai Tanjung
Layar, keunikan bentuk 2 batu besar menyerupai perahu layar menjadi
ikon Sawarna secara umum. Inilah ikon Sawarna yang wajib disambangi oleh
pengunjung.
Sejalan dengan waktu, mentari sudah mulai mematang, warna oranyenya yang
bercampur biru sedikit demi sedikit semakin menua. Mulai dari oranye
keemasan, semakin tua dan akhinya diselimuti kegelapan. Sesekali,
semburat merah keluar dari balik awan, seakan ingin mengucapkan selamat
jalan untuk perjalanan selanjutnya.
![]() |
) |
2. Magis Merapi
Perjalanan kali ini menuju Merapi. Perlu waktu hampir 20 jam ! sebuah
ujian bagi tim Terios 7 Wonder dan Daihatsu. Persiapan dilakukan untuk
melakoni perjalanan panjang itu. Berbagai peralatan dicek dan
disingkronkan dengan tim lainnya. maklum ada 7 mobil yang ikut dalam
Terios 7 Wonder : Hidden paradise ini. Setelah beres bersiaplah menuju
merapi yang magis. Adios Sawarna.
Merapi adalah pusaran magis bagi warga jawa secara umum dan khususnya
bagi warga setempat. Bagi raja-raja Yogyakarta, Merapi adalah pusaran
simbol spiritual yang terbentang dari Pantai Parang Tritis dan terkumpul
di Merapi. Bagi para pelancong, kemisteriusan dan daya tarik magis
Merapi adalah magnit untuk berkunjung.
Bagi warga setempat, Merapi adalah tempat tinggalnya. Udaranya,
tanahnya, airnya adalah keseluruhan hidup mereka. Maka tak mudah
meninggalkan tempat yang sudah menjadi darah dagingnya untuk
ditinggalkan ketika Merapi meletus menunjukan keperkasaannya. 3 tahun
yang lalu, tepatnya November 2010. Desa sekitar Merapi menjadi luluh
lantak akibat letusan gunung. Desa Kinahrejo menjadi salah satu desa
yang hancur. Namun warga tak ingin meninggalkan Merapi. Mereka kembali
lagi membangun desanya. Dan di situlah kuasa Allah, selalu ada hikmah
dan kebaikan dari bencana yang menimpa kita.
![]() |
Penghijauan di Kinahrejo (Daihatsu.co.id) |
Tempat tinggal sang juru kunci, Mbah Maridjan, bungker serta sisa
keganasan erupsi menjadi museum yang dikunjungi banyak orang. Barang
berkaitan dengan Mbah Maridjan seperti alat rumah tangga sampai mobil
evakuasi terakhir warga Merapi juga dipajang di kediaman sang juru
kunci.
Di Rumah Mbah Maridjan, barang-barang
hingga kondisi terakhir saat gempa vulkanik menghantam desa masih bisa
terliha. Koin, alat elektronik, sepeda motor hingga rumah tinggal masih
terekam jelas.
Widodo, cucu Mbah Maridjan mengumpulkan
barang-barang sisa erupsi Merapi dan mendirikan sebuah museum Merapi.
“Awalnya, sempat ingin membuang barang bekas akibat erupsi Merapi tadi.
Namun kami mencoba mengumpulkan barang-barang tadi untuk dikumpulkan di
eks rumah si Mbah-ku (kakek) dan bisa dilihat oleh masyarakat umum,”
tukas Widodo.
Hampir sebagian wilayah tertutup material gunung. Toh, pesona Merapi
menyimpan keindahan yang tersembunyi. Pesonanya tidak pernah memudar.
Karena banyaknya pelancong yang ingin melihat dari dekat kedahsyatan
letusan Merapi, mengilhami kegiatan wisata yang kemudian dikenal dengan
lava tour.
Untuk menikmati lava tour itu kita bisa menggunakan mobil jip atau motor
trail yang dikelola warga. Untuk tarif motor trail mulai Rp 50 ribu –
Rp 100 ribu, sementara kendaraan jip, ongkosnya mulai dari Rp 300 ribu
sampai Rp 450 ribu.
Warga juga bisa menjual souvenir Merapi ke pengunjung. Dari situlah
kemudian hikmah bermunculan. Pelan tapi pasti, masyarakat dan pemda
setempat terus bangkit kembali membangun desa mereka.
Selain kesuburan tanah yang tetap terjaga, ada satu lagi, berkah pasca
erupsi, milyarar meter kubik material pasir memberikan sumber alam yang
siap dieksplorasi menjadi hal ekonomis. mungkin itu hikmah di balik
bencana. sebuah kekayaan dan keuntungan dari alam yang menjadi harta
tersembunyi yang siap memakmurkan masyarakat setempat. Sekali lagi,
berkah Merapi tetap menjadi daya tarik. Apalagi, pelan tapi pasti,
Merapi mulai kembali menghijau.
Namun Merapi, tetaplah Merapi. Gunung berapi yang magis dan misterius.
Di balik kecantikan, keanggunannya dia tetaplah sebuah gunung dengan
perilaku misterius. Dan Manusia yang ada di atasnya haruslah tetap
waspada memandang kecantikannya.
Dalam magisnya Merapi, Terios 7 Wonder : Hidden paradise ikut meramaikan
denyut kehidupan Merapi dengan menanam 10 ribu tanaman. Sebuah
sumbangsih jangka panjang yang akan menjadi kenangan bertahun-tahun
lamanya.
Di etape ini, Terios7 Wonder membuktikan kehandalannya melibas ruter
Lava tour dengan aman dan nyaman. Medan pasir yang menjadi makanan
kendaraan 4 WD dapat dilewati tanpa kesulitan berarti. setelah etape ini
Tim langsung menyambangi dari dekat masyarakat Tengger di Kawasan Bromo
– Tengger – Semeru, Jawa Timur. Eksotisme alam dan masyarakat budaya
suku Tengger menjadi daya tarik perjalanan selanjutnya
![]() |
Lava Tour Merapi (Dok. Daihatsu.co.id) |
![]() |
Lava Tour Merapi (Dok http://www.wiranurmansyah.com) |
![]() |
3. Eksotisme Masyarakat Tengger
Perjalalanan selanjutnya tidaklah lebih mudah. Jalur awal yang hendak
dilalui sedang mengalami perbaikan dan tidak boleh dilalui. Akhirnya
perjalanan menuju Ranupani ditempuh melalui Tumpang – Ngadas – Njemplang
– Bantengan – Ranupani. Jalur ini lebih panjang dan jauh ketimbang trek
Njemplang – Bantengan – Ranupani. Perlu tambahan waktu 5 jam untuk
sampai ke Ranupani.
Jalur ini didominasi tanjakan dan turunan terjal. Kondisi yang seperti
ini membutuhkan keahlian, konsentrasi tinggi dan performa mesin yang
handal. Pada trek inipun performa Terios menunjukan ketangguhannya. Trek
ekstrem Senduro – Ranupani nan menantang, penuh dengan menu tanjakan
dan turunan tajam sukses dilibas dengan nyaman.
Berbekal sematan mesin 1.495 cc 4 silinder DOHC VVTi langsung merespon
injakan pada pedal gas. Mesin Terios bertenaga 109 dk/6.000 rpm dan
torsi 145 Nm/4.400 rpm ini seolah tidak kehabisan tenaga merangsek
lika-liku jalan menuju Desa Ranupani, Lumajang Jawa Timur yang notebene
desa Tengger terakhir menuju jalur pendakian Gunung Semeru. Dan
sampailah di Ranupani.
![]() |
Jalur menuju Tengger (Daihatsu.co.id) |
Roro Anteng dan Joko Seger adalah pasangan yang saling mencintai dan
berupaya memadukan cintanya walau banyak yang menghadang cinta mereka.
Dalam legenda masyarakat, Roro Anteng yang cantik bak puteri kahyangan
sangat mencintai Joko Seger. Namun Ada tokoh lain yang juga berupaya
merebut cinta Roro Anteng. Tokoh yang bernama Kyai Bima itu adalah dari
bangsa raksasa yang sakti.
Saking kesengsemnya, Kyai Bima melamar Roro Anteng. Karena sudah
mencintai Joko Seger dan tidak ingin bersuamikan seorang raksasa, Roro
Anteng memberinya syarat yang berat yaitu membuat sebuah lautan yang
sangat luas sebelum ayam berkokok.
Tanpa di duga Kyai Bima menyanggupinya. Dengan sekuat tenaga ia menggali
gunung yang besar dengan tempurung. Sedikit demi sedikit mulai
terciptalah bentuk dari lautan.
Melihat Kyai Bima hampir berhasil, Roro Anteng merasa khawatir. Ia pun
mengajak para pembantunya untuk menumbuk lesung sekeras mungkin agar
ayam ayam terbangun berkokok.
Aksi Roro Anteng sukses. Mendengar kokokan ayam dan kicauan burung
membuat Kyai Bima berhenti dan menyerah. Dia meninggalkan pekerjaannya
dan melemparkan batok kelapa untuk menggali pasir. berdasarkan legenda
itu, saat ini hamparan padang pasir di sekita Semeru dan Bromo disebut
Segara Wedhi, sedang sumur besar untuk mengairi lautan pasir sekarang
berwujud kawah Gunung Bromo. Batok yang dibuang Kyai Bima berwujud
Gunung Batok.
Setelah kejadian itu Roro Anteng kembali melanjutkan hubungannya dengan
Joko Seger. dan keturunan mereka disebut Tengger. Mereka membuat suatu
wilayah dan dan menempati wilayah tersebut yang hingga saat ini.
Begitu tiba di Desa Ranupani, rombongan Terios 7 Wonder disambut warga
Suku Tengger dan dipersilahkan menuju rumah warga yang memang sudah
dipersiapkan. Rumah yang berukuran sedang ini cukup unik. Masyarakat
Tengger menyatukan ruang tamu dengan dapur. Pawonan -sebutan masyarakat
Tengger untuk dapur, menjadi ruangan utama sekaligus ruang terbesar
dalam rumah Suku Tengger.
Pawonan dengan tungku kayu bakar yang berada di tengah ruangan tersebut
bukan hanya memiliki fungsi utama sebagai tempat memasak, namun juga
sebagai tempat berkumpulnya keluarga untuk menghangatkan diri, makan
bersama bahkan menerima tamu yang telah dianggap sebagai sanak
(keluarga).
Malam itu tim Terios 7 Wonder dijamu di Pawon Mbah Iyem di Ranupani.
Menunya kuliner lokal seperti ganyong, semen, nasi jagung, jagung
putih, sayur kol, ayam bakar utuh, tahu goreng, tempe goreng, ketela
rebus, sayur sop, dan sambel. Nasi Jagung itulah yang merupakan makanan
khas dari masyarakat Tengger yang ramah ini.
Setelah menghabiskan menu makan malam ala tengger di pawonan Mbah Iyem, 7
tenda doom di pinggir Danau Regulo Ranupani. Tidur di alam terbuka
sambil ditemani ribuan bintang gemintang menambah sensasi malam itu.
Embusan angin Tengger yang dinginnya menusuk tulang tidak menyurutkan
anggota tim untuk melihat ribuan bintang itu dari luar tenda.
Sungguh sebuah pemandangan yang sangat langka dan menjadi sebuat momen
untuk lebih mentafakkuri semesta. Betapa manusia ini dikaruniai
kenikmatan alam yang sangat luar biasa. Bagaimana mensyukuri dan
menjaganya ? kata Albert Heim (1878). "Memandang alam dengan pengertian
jauh lebih menyukakan hati daripada menyaksikan keelokannya saja".
4. Baluran, Africa van Java
![]() |
Malam bertabur bintang di Tengger (Daihatsu.co.id) |
![]() |
Menuju Tengger (Daihatsu.co.id) |
![]() |
4. Baluran, Africa van Java
Perjalanan dari Ranupani menuju tujuan eksotis selanjutnya cukup
panjang. Perjalanan menuju salah satu ikon pariwisata yang dijuluki
Africa van Java dimulai jam 9 pagi dan malam menjelang ketika tim Terios
7 Wonder tiba Di Taman Nasional Baluran. Taman Nasional ini tak jauh
dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Baluran yang dihiasi hamparan savana dan hutan tropis seluas 25 hektar
bukan sembarang taman nasional. Ada sejumlah hewan yang mendiami taman
nasional ini seperti banteng Jawa, landak, merak, kera, rusa dan
lainnya. Yang menjadi daya tarik utama Baluran ini adalah nuansa kental
padang savana khas Afrika, mungkin minus singa, cheetah dan hyena.
Jalan rusak menuju wisma sepanjang hampir 15 km menjadi menu etape akhir
Baluran. Untungnya, Daihatsu membekali suspensi Terios yang mampu
meredam guncangan jalan rusak akses menuju Afrika di ujung Jawa ini.
Setelah santap malam Tim Terios 7 Wonder langsung ditawari safary night.
Sebuah tawaran yang susah untuk ditolak. Walau badan letih ingin
istirahat, namun sensasi Baluran di waktu malam tak boleh dilewatkan
begitu saja.
![]() |
G. Baluran. Hidden Paradise (Daihatsu.co.id) |
Menjelang subuh, suara-suara hewan seakan membangunkan anggota tim
Terios 7 Wonder. Waktu pagi merupakan salah satu waktu yang pas untuk
menikmati Baluran. pemandangan luar biasa mempesona akan terpampang di
hadapan kita. Matahari yang baru muncul menyapa padan savana yang luas
dengan latar belakang Gunung Baluran yang kokoh menjelaskan dengan
gamblang mengapa tempat ini layak disebut sebagai surga yang
tersembunyi. Warna kuning keemasan bercampur dengan pohon akasia yang
tersebar dan langit yang mulai membiru di Baluran. Indah mempesona.
Baluran adalah etape penutup untuk menyingkap surga tersembunyi di Pulau
Jawa. Sebuah etape penutup yang manis sebelum menyebrang ke Bali lalu
lanjut ke Lombok.
![]() |
Baluran, Africa van Java (Daihatsu.co.id) |
![]() |
5. Mengais Kebijakan di Sasak
Tujuan perjalanan selanjutnya adalah Desa Sade Rembitan di Lombok.
Setelah bermalam di Denpasar dilanjutkan dengan perjalanan menyeberangi
Selat Lombok. Perjalanan menarik lainnya sudah menunggu di etape ini.
Jika di Ranupani bertemu dengan keramahan dan kearifan masyarakat
Tengger, di etape ini tim Terios 7 Wonder akan bersentuhan dengan
kehidupan bersahaja Suku Sasak yang tidak jauh dari Mataram, Lombok.
Suku Sasak tinggal di desa yang letaknya di daerah Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok tengah Desa ini merupakan desa kuno yang berpenghuni sekitar 150 orang. Sebutan
Sasak yang artinya perahu bercadik berkaitan dengan legenda masyarakat
yang menjelaskan hubungan kerajaan Sasak dan Mataram Hindu.
Ketika kerajaan Mataram Hindu berkuasa dari Pulau Sumatera hingga
Flores, banyak penduduk Mataram pada saat itu berlayar ke timur (Flores)
menggunakan perahu bercadik. Mereka berlayar lurus (dalam bahasa waktu
itu disebut lombok) dan sampai di tempat yang sekarang disebut lombok.
Penumpang yang kemudian menempati Lombok disebut Sak-sak.
Pada masyarakat inilah ditemukan kearifan dan keunikan dalam kehidupan
kesehariannya. Mulai dari pintu gerbang bale tani (tempat musyawarah
warga), lumbung padi hingga peraturan dan kekeluargaan mereka.
![]() |
Tim Terios 7 Wonder disambut sejumlah tarian khas Sasak. Duo penabuh
gendang dan iringan musik tradisional bersamaan seolah memberi
salam, selamat datang. Tari Gendang Gelik ini mencairkan suasana tim
sesaat memasuki gerbang desa. Setelah itu atraksi pertarungan khas Sasak
yang bernama Paresean menjadi tontonan menarik. Selain untuk uji
ketangkasan dan ketahanan tubuh tari Paresean merupakan ajang seleksi
menuju medan perang masa silam.
Salah satu keunikan desa ini berkaitan dengan pemeliharaan rumah. Lantai
rumah dan beberapa bagian rumah dibuat dengan campuran kotoran
sapiTentu saja, ada prosedur yang memang harus dilakukan sebelum
“perawatan” lantai rumah tinggal. Keren ya...
Setelah dihidangkan beragam keunikan dan keramahan Suku Sasak, Tim
Terios 7 Wonder Hidden Paradise disuguhi keindahan alam lombok. Tim
diajak menuju pantai Pink yang eksotik. Perlu waktu 2 jam menuju pantai
itu.
Bukan perkara mudah menggapai Pink Beach yang satu area dengan Tanjung
Ringgit itu dari Sade Rambitan. Jalan yang rusak, kanan kiri dihiasi
tanah tandus nan gersang. Untuk kondisi seperti ini sangat dibutuhkan
transporter tangguh untuk menuju ke sana. Untungnya, sosok Terios smampu
meladeni tantangan ini dan teruji pada etape ekstrim sebelumnya.
Kesuksesan menyudahi perjalanan petualang in langsung terbayar lunas
oleh pemandangan Pink Beach lengkap dengan panorama alami.
Selain pantai eksotik, area tebing curam seolah berpadu apik dengan
guratan alam lainnya di lokasi ini. Kontras yang berpadu dalam harmoni.
Betul betul Hidden Paradise.
![]() |
Tari Gendang Gelik (Daihatsu.co.id) |
![]() |
Tari Paresean (Daihatsu.co.id) |
![]() |
Menuju Pink Beach Lombok (Daihatsu.co.id) |
6. Sumbawa, surga pada poros Dompu dan Bima
Hari ini Tim Terios 7 Wonder Hidden Paradise harus melahap jalanan
seanjang 585 km. 585 km! Ya rute Lombok – Dompu menjadi tantangan
tersendiri. Bukan sekadar panjangnya rute, bentangan alam Sumbawa
benar-benar menjadi tantangan. Yang terbayang adalah rute sepanjang itu
dengan jalan yang tidak bagus. ya paling tidak, tidak sebagus di Jawa
lah.
Bebukitan gersang menyambut tim setiba di Pelabuhan Poto Tanu. Ternyata
kami salah sangka dan melihat sebelah mata tentang jalanan di Sumbawa
menuju Dompu. Ternyata jalur Sumbawa-Dompu memiliki jalan mulus dengan
kualitas aspal hitam mulus yangnumero uno.
Infrastruktur jalan yang baik dan pemandangan yang kerena adalah suguhan tersediri. Liak liuk jalan yang mulus bisa dinikmati dengan apik bersama SUV Daihatsu. Performa Terios benar-benar terasa mengasyikan driving experience saat bercengkerama di jalan aspal di Pulau Sumbawa ini.
Settingan suspense Terios benar-benar diuji. Penggunaan 5-link rigid axle dengan per keong masih tetap dipertahankan. Bahkan settingan shock absorber lebih empuk membuat kenyaman penumpang tetap terjaga menikmati bebukitan dengan panorama laut di sebelah sisinya. Amazing.
![]() |
Trek SUmbawa (hhttp://www.wiranurmansyah.com/) |
Setelah beristirahat, tim Terios 7 Wonder Hidden Paradise kembali menjajal jalanan Dompu. Setelah itu seluruh tim menuju perbatasan Dompu - Bima. Tepatnya di Desa Palama, Donggo, Bima Nusa Tenggara Bara terdapat pemerahan susu kuda liar.
Kuda liar? Ya. sebetulnya di kampung ini biasanya, setiap rumah memiliki
1 kuda. jadi kuda itu ada pemiliknya namun kuda-kuda itu tidak
dikandangkan. Kuda-kuda itu dibiarkan hidup di alam bebas yang menjadi
tempat berkembang biaknya.Kuda-kuda itu diambil lagi pada masa sudah
akil balig dan bisa diperah susunya. Pemerahan susu dilakukan pada kuda
dewasa yang cukup umur. T
Soal rasa? “Rasanya lebih lembut ketimbang susu sapi pada umumnya.
Langsung meminum dari lokasi pemerahan menjadi keasyikan tersendiri,”
tukas Maulana Harris, salah satu blogger yang mencicipi susu kuda liar.
Dompu-Bima begitu memesona. Tidak hanya alam, kudapan berupa susu kuda liar menjadi daya tarik kawasan ini. Surga tersembunyi dari Sumbawa bisa terkuak dimulai dari paparan di atas.
7. Pulau Komodo, Surga Warisan Dunia
Dompu-Bima begitu memesona. Tidak hanya alam, kudapan berupa susu kuda liar menjadi daya tarik kawasan ini. Surga tersembunyi dari Sumbawa bisa terkuak dimulai dari paparan di atas.
![]() |
Sumbawa Eksotic (http://www.wiranurmansyah.com/) |
![]() |
Memeras susu kuda liar |
![]() |
Rasanyaaaaaa |
7. Pulau Komodo, Surga Warisan Dunia
13 Hari perjalanan sudah dilalui. 2566 km jarak telah dilalui. Tim
Terios 7 Wonder Hidden Paradise memasuki puncak penjelajahan. Menuju
surga warisan dunia dan bertemu hewan purba bernama Komodo.
Istimewanya, sosok Daihatsu Terios
hadir menjadi saksi sempurnanya perjalanan eksotik di Pulau Komodo.
Betul Terios lansiran terbaru berlabuh di Pulau Komodo sekaligus
menandai puncak perjalanan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013. Di
dermaga baru Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Hanya satu unit
Daihatsu Terios yang dibawa ke dermaga tersebut, sedangkan 6 dari 7 unit
lainnya ditinggalkan di Sape.
Kedatang tim Terios 7 Wonder Hidden Paradise lini lebih dari sekedar penegasa misi ketangguhan yang sukses menjejakkan kaki di pulau nan elok ini, namun untuk menyadari keberadaan warisan keajaiban dunia yang berada di Indonesia.
Bukan perkara mudah, pasalnya, bukan sekadar mengangkut personel tim,
namun juga mesti menyertakan sosok Daihatsu Terios dalam perjalanan.
Inilah tantangannya. Berkat bantuan semua pihak terkait, Phinisi Lafina
dari Bone, Sulawesi Selatan siap mengantar tim berlabuh ke Pulau Komodo.
Setelah melewati penyebrangan sekitar 6 jam dari Sape menuju Labuan
Bajo, lanjut ke Pulau Komodo.
Persiapan loading Terios untuk pagi hari cukup memakan waktu. Namun pada pukul 5 pagi, phinisi Lafina bergegas menuju Pulau Komodo. Ada banyak pulau kecil sesaat berlayar terhampar di laut biru Manggarai Barat. Pulau besar seperti Rinca, Kenawa, hingga Pink Beach menjadi tujuan mengeksplorasi wisata di pulau eksotis di samping diving tentunya.
Sekitar 4 jam, akhirnya tim berlabuh di dermaga Pulau Komodo. Inilah
momen yang ditunggu. Rombongan blogger dan para petinggi Astra Daihatsu
Motor, akhir bertemu pada titik ini. Seluruh peserta baik dari awak
media, blogger hingga para petinggi manajemen Astra Daihatsu Motor hadir
dalam acara puncak tersebut.
![]() |
Menuju Pulau Komodo (Daihatsu.co.id) |
Keistimewaan itu dihabiskan dengan mengekplorasi Pulau Komodo yang eksotik. Tracking menjadi opsi. Untungnya, para ranger pun menemani kami menjelajah Loh Liang sekaligus menikmati sebagian area bermain sang Naga (Dragon) alias komodo.
Benar saja, sosok binatang purba itu langsung menyapa kami. Sepintas, sosoknya seolah tidak berdaya. Namun, para Sahabat Petualang tetap waspada. Maklum, air liur dan gigitnya yang mengandung bakteri cukup mematikan bila sang Naga ini menyerang. Ada sekitar 7 Komodo yang kami jumpai.
Selain itu, pantai Pink dan menyelam tak bisa dilewatkan begitu saja.
Pihak Daihatsu sendiri sudah membawa dua orang dive instructor untuk
melatih Discover Scuba Diving bagi Sahabat Petualang yang ingin
mencicipi dunia bawah laut yang misterius namun indah. Dan jadilah
penjelajahan bawah laut pulau komodo yang tak akan pernah dilupakan
Puas, pasti. Inilah akhir perjalanan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise 2013. Pastinya, masih banyak surga-surga yang tersembunyi di bumi Nusantara yang siap diungkap. Setidaknya, 7 spot dalam perjalanan ini menjadi penghapus dahaga Sahabat Petualang untuk mengeksplorasi lebih jauh dan dalam.
![]() |
Sangat Jernih Airnya |
![]() |
Pulau Komodo Underwater |
![]() |
Diving di Pulau Komodo |

Langganan:
Entri (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar